Sunday, November 30, 2014

Setitik Asa Pemuda Untuk Puncak Emas Bumi Pertiwi

Puncak, suatu posisi yang menandakan sebuah pencapaian keberhasilan. Berbicara soal keberhasilan tentu tidak akan lepas dari peran-peran orang yang sadar untuk mencapai keberhasilan. Dalam suatu bangsa peran tersebut dipegang penuh oleh generasi muda, generasi muda merupakan elemen penting yang akan melakukan perubahan untuk mencapai tujuan yang kita impikan yaitu Indonesia akan mencapai puncak keemasannya, puncak kejayaannya. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Tetapi berikan aku 10 orang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Ungkapan Soekarno ini merupakan penguat bahwa pemuda sangat berpengaruh untuk membangun suatu bangsa mencapai puncak kejayaannya. Pernyataan dari Bung Karno tersebut tentunya tidak lah salah, karena sejarah telah mencatat bahwa pergerakan kaum muda lah yang mengawali setiap perjuangan, perubahan, dan arah pembangunan bangsa Indonesia. Bahkan jika kita menilik jauh ke belakang, pemuda memiliki andil yang sangat besar dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Peran penting pemuda sebagaimana tercatat dalam sejarah, dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, Pergerakan Mahasiswa tahun 1966, hingga masa reformasi tahun 1998. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat kita katakan bahwa pemuda merupakan aktor penting dari setiap langkah perjalanan bangsa Indonesia, karena mereka mampu berperan aktif menjadi garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa ini. Membanggakan sekali menjadi seorang pemuda yang selalu dielu-elukan, dibanggakan, dan dikenang. Tapi itu dulu, mari kita berputar kembali melihat masa sekarang. Ungkapan yang timbul ketika melihat pemuda adalah “Mau jadi apa Indonesia kalau melihat anak muda zaman sekarang yang hidupanya penuh kesenangan yang tiada guna, club malam jadi tempat suci, minuman keras jadi teman sejati, nongkrong di mall paling dicari, punya pacar ganti-ganti, orang tua tak dihormati tapi uang saku di nanti, menuntut ilmu dihindari, peraturan untuk dicaci, kemauan harus terpenuhi, sopan santun dikurangi, agama dihindari, diajak taubat bilang nanti, urusan mati dianggap tak berarti.” Sekarang rasa bangga menjadi hilang dan digantikan oleh kemalangan, kekecewaan tapi rasa tidak mau tau jauh mneyelimuti banyak pemuda pada masa kini. Padahal mereka sadar betul bahwa ia adalah pemegang penuh kendali kapal untuk mengarungi samudera melewati ombak yang dapat menggulung tubuhnya bahkan membunuhnya, tapi ia malah menjadi kapal using, kayunya yang rapuh, belum sempat ia menaikkan layarnya ia sudah lebih memilih untuk mati sebelum berperang. Seperti inilah gambaran pemuda pada masa sekarang. Mengutip salah satu ayat dalam Al Quranul karim, Allah berfirman : إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." [Ar-Ra'd/13:11]. Ini menyatakan jelas bahwa masih ada kesempatan untuk dapat mengubah keadaan, walaupun dari 10 hanya ada 1 pemuda yang peduli akan bangsanya tapi dengan keyakinan dan keteguhan apapun tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, untuk mencapai puncak keemasannya. Pencak keemasaan Indonesia adalah pada saat semua masyarakat berjalan dengan kehidupan yang damai dan sejahterah. Bukan pada saat Ekonomi meningkat, pengangguran menurun, pendapatan negara meningkat dan lain sebagainya, itu adalah hasil akhir dan hadiah bagi kita. Tapi puncak keemasan Indonesia adalah saat pemuda dapat menjalankan peranya dengan baik dan benar. Maka tidak berlebihan kiranya bila dikatakan pemuda adalah pilar kelima dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setelah Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Bila karakter bangsa ini sudah terbentuk sedemikian kuat, dan keberadaan lima pilar itu sudah kokoh, niscaya bangsa kita mengalami kejayaan dan NKRI tetap lestari. Sejarah membuktikan, bila sebuah bangsa dihancurkan dengan kekuatan senjata, niscaya akan cepat bangkit. Lihat saja Jepang yang pada 6 dan 9 Agustus 1945 dibom atom tentara Sekutu di Hiroshima dan Nagasaki. Meskipun wilayah dan rakyat Jepang mengalami kehancuran luar biasa, karena karakter serta para pemudanya tetap terjaga dan bersemangat maka dalam waktu relatif singkat bangsa Jepang dapat bangkit, bahkan kini menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Tulang punggung kebangkitan bangsa Jepang itu adalah para pemuda. Sebaliknya, bagi bangsa-bangsa yang mengalami kehancuran karakter, terutama karakter pemudanya maka akan hancur pula masa depan dan peradaban bangsa itu. Selama matahari masih terbit dari arah timur, selama bumi ini masih dihuni manusia, selama karakter bangsa Indonesia masih terjaga, dan selama pemuda masih tampil di garda terdepan dalam pembangunan bangsa, selama itu pula NKRI tetap jaya, abadi selama-lamanya. Insya Allah. Dengan demikian mari kita para pemuda bangkit kembali, hilangkan rasa kekecewaan menjadi rasa kebanggaaN, bentuk dan bangun karakter kita untuk kemajuan bangsa dan akhirnya kita dapat mencapai puncak keemasan yang gemilang untuk Indonesia. Sekarang siapa saja yang mengabaikan pemuda hari ini sama halnya dengan mengabaikan masa depan Indonesia. Itulah arti penting kita bagi Indonesia. Saat karakter pemuda bangsa terbentuk, saat itulah Indonesia telah mencapai puncak keemasannya. Pemuda… Perhatikanlah hatimu karena ia akan menjadi fikiranmu. Perhatikanlah fikiranmu karena ia akan menjadi perkataanmu. Perhatikanlah perkataanmu karena ia akan menjadi perbuatanmu. Perhatikanlah perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasaanmu. Perhatikanlah kebiasaanmu karena ia akan menjadi karaktermu. Dan perhatikanlah karaktermu karena ia akan menjadi lintasan hatimu. Pemuda… Ambil sampanmu masukkan kelautan, patah pendayung tanganmu jadikan, robek layar bajumu gunakan, pecah sampan renangi lautan demi mencapai pulau kesuksesan.

14 comments :

  1. alhamdulillah, sejuk dihati bacaannya:)

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah sejuk dihat bacaanyya:)

    ReplyDelete
  3. Bagus banget, menginspirasi anak anak remaja yang sekarang lebih banggain budaya luar. Semoga kita semua bisa membuat Indonesia seperti itu kelak ya. Dan jangan lupa buat ngeblog terus ya, bakal ditunggu dan dipantengin terus post - post selanjutnya:D Sukses

    ReplyDelete
  4. ini bagus untuk membangkitkan jiwa jiwa muda yang tertidur pulas

    ReplyDelete
  5. Wahhh keren tulisannya. Kontennya juga bagus ngena banget ama apa yang terjadi ama pemuda pemudi Indonesia sekarang. Keep writing ya, ditunggu goresan-goresan selanjutnya.

    ReplyDelete
  6. very good explanation. simple but it has a lot of meaning for people especially for the young generation.

    ReplyDelete
  7. Bagus sekali :"). Dan memang kita akui pemuda kian lama kian menjadi jadi. Saya ingin menambahkan salah satu contoh kecil yg bisa dan sering saya lihat adalah, setiap saya memiliki junior/angkatan dibawah saya, guru" biasanya mengeluh kalau murid" baru ini lebih susah diatur, nggak sepintar angkatan kalian, nggak sekompak kalian, dll. Sehingga mutu sekolah dan mutu bangsa tentunya akan berkurang.

    ReplyDelete
  8. Bagus sekali :"). Dan memang kita akui pemuda kian lama kian menjadi jadi. Saya ingin menambahkan salah satu contoh kecil yg bisa dan sering saya lihat adalah, setiap saya memiliki junior/angkatan dibawah saya, guru" biasanya mengeluh kalau murid" baru ini lebih susah diatur, nggak sepintar angkatan kalian, nggak sekompak kalian, dll. Sehingga mutu sekolah dan mutu bangsa tentunya akan berkurang.

    ReplyDelete
  9. Inilah hal yang harus dimiliki oleh para pemuda, usaha untuk mewujudkan suatu kesuksesan. Good posting (y)

    ReplyDelete