Sunday, November 30, 2014

Panggil saja aku si Agen Perubahan

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Penyayang. Langkah kaki ini akan diteruskan dimana saja ada ilmu-ilmu Allah berada. Niat dihati ini masih ingin berlanjut menjadi insan yang bermanfaat dengan segudang pengalaman, supaya ilmu yang dimiliki bukanlah semata-mata hanya dari sumber bacaan, melainkan juga merupakan dari suatu tindakan dan aksi yang nyata. Lewat kedua hal tersebut, akan terbentuk inovasi baru, langkah baru dan juga sebuah perubahan demi Indonesia baru dan Indonesia yang lebih maju. Izinkanlah aku memperkenalkan diri, orang memanggilku bukan dengan sebutan yang biasa, misalnya dengan nama depan dari nama lengkap ataupun nama panggilan sewaktu kecil. Mereka memanggilku dengan sebutan ‘Si Agen Perubahan’. Tapi ketahuilah, banyak dari mereka yang bilang bahwa aku terlahir dengan membawa banyak potensi. Segumpal daging yang berjalan diatas bumi. Tampak dari luar memang kesan pertama orang yang bertemu denganku akan mengira aku bukanlah apa-apa. Tapi seperti kata pepatah. Jangan melihat buku hanya dari sampulnya saja. Maka dari itu, mari kenal lebih dekat denganku… Setiap orang dilahirkan dengan membawa beratus - ratus potensi dalam dirinya, potensi menjadi seorang pemimpin, pebisnis, penulis, pemusik, penikmat seni ataupun seorang akademis. Jika ada diantara kita yang berkata "aku tidak punya potensi" berarti dia sedang menghina Maha Sang Pencipta dan Maha Sang pemberi potensi yaitu Allah SWT. Dimana semua ciptaan Allah pasti ada maksud dan tujuan baiknya. Semua manusia mempunyai potensinya masing-masing, semua hebat dengan cara dan gayanya masing-masing. Tinggal bagaimana kita bertindak dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi yang kita miliki. Aku pun yakin dilahirkan dengan banyak potensi yang unik. Yang hanya ada satu di dunia ini. Karena aku adalah pemuda yang dilahirkan di tanah air tercinta, Indonesia raya. ya hanya satu-satunya di dunia. Dunia akan rugi ketika aku hilang, dunia akan mengalami ketidakseimbangan ketika aku tidak ada, dunia akan merasa sedih, sedih karena kehilangan satu dari banyak bagian terpenting yang telah Allah ciptakan. Karena aku tahu Allah telah merancangkan sebuah rencana, rencana berupa potensi besar yang diberikan didalam diriku untuk dikembangkan dan dapat digunakan untuk mengubah Indonesia baru, Indonesia yang lebih maju. Dimana masa ke-emasan Indonesia dapat terwujud. Karena akulah sang pemuda Indonesia yang nantinya akan membuat suatu perubahan. Aku adalah pemuda generasi emas penerus bangsa, penopang dan suatu pondasi dari sebuah Negara. Masih ingatkan kalian perkataan bung karno? “beri aku 10 pemuda, maka akan aku guncankan dunia”. Sehebat itukah peran pemuda bagi sebuah peradaban suatu bangsa? Sehebat itukah kemampuan dari pemuda-pemuda dalam membawa suatu perubahan? Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, maka ketika Indonesia memiliki kualitas dan kuantitas sumber daya alam manusia yang baik, yaitu para pemudanya, maka bukan suatu hal yang mustahil untuk Indonesia menuju masa keemasannya. Bukankah demikian? Pernahkan kau membayangkan Indonesia berada di peradaban yang maju dimana Indonesia mencapai puncak masa keemasannya? Dimana semua lapisan masyarakat hidup damai dan berkecukupan, adanya pemimpin yang adil, banyaknya pengusaha dan pemuda-pemuda hebat menginspirasi yang melek dengan bahasa dan teknologi, alim ulama yang menjadi teladan bagi generasi penerus islami, berjayanya ekonomi syariah sebagai suatu sistem perekonomian negara Indonesia bahkan dunia, dan masih banyak lagi faktor-faktor lain yang menggambarkan Indonesia yang maju. Karena hal itu…. Aku membayangkan ketika Indonesia di pimpin oleh pemimpin yang ideal…. Maksudku ketika Indonesia mempunyai pemimpin yang memiliki kriteria seperti ini : Pertama, Shiddiq artinya jujur. Kejujuran adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur maka akan jauh dari sifat dusta dalam kepemimpinannya. Kedua, Tabligh artinya menyampaikan atau komunikatif. Seorang pemimpin harus mempunyai sifat terbuka kepada seluruh masyarakatnya. Apa yang telah menjadi kebijakannya harus disampaikan kepada rakyatnya. Ketiga, Amanah artinya terpercaya. Amanah juga merupakan sifat wajib yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dengan memiliki sifat amanah, maka pemimpin akan senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diserahkan diatas pundaknya. Keempat, Fathonah artinya cerdas. Seorang pemimpin seyogyanya harus memiliki kecerdasaran di atas rata-rata masyarakatnya. Hal ini dimaksudkan agar pemimpin tersebut memiliki rasa percaya diri untuk memimpin rakyatnya. Bila Indonesia kini dikatakan sedang mengalami krisis pemimpin yang ideal, maka aku sebagai pemuda Indonesia harus menjadi pemimpin yang ideal demi terwujudnya Indonesia emas Aku membayangkan ketika Indonesia dipenuhi oleh para pengusaha muda hebat yang professional dibidangnya…. Dimana Indonesia merupakan penopang dari perekonomian dunia. Ketahuilah negara maju adalah negara yang setidaknya memiliki dua persen masyarakat yang memilih sebagai wirausaha. Karena wirausaha adalah tulang punggung ekonomi nasional. Dari Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyebut, hanya sekitar 0,18 persen masyarakat atau 2,38 juta penduduk Indonesia yang memilih menjadi pengusaha. Padahal, idealnya, jumlah ini sudah mencapai 4,76 juta dari sekira 238 juta penduduk Indonesia saat ini. Indonesia masih defisit pengusaha. Jumlah pengusaha Indonesia saat ini hanya satu persen, negara maju bahkan sudah lima persen. Paling tidak kita butuh empat persen lagi karena Indonesia akan menjadi 10 negara terbesar di dunia. Kita perlu mengejar ketertinggalan ini dengan memberi rangsangan kepada pengusaha baru, Demi terwujudnya Indonesia yang maju, maka aku sebagai pemuda Indonesia akan menjadi seorang pengusaha muda sukses dan hebat. Yang mana akan membawa Indonesia pada status Negara maju karena memiliki pengusaha dengan persentase di atas 5%. Aku membayangkan ketika Indonesia memiliki para pemuda yang hebat yang menginspirasi Indonesia… Karena Generasi pemuda adalah tonggak bagi para sesepuh bangsa untuk melanjutkan perjuangan demi mencapai tujuan. Para pemuda adalah tulang punggung bangsa, mereka dipercaya untuk mengemban tugas membuat bangsa indonesia menjadi lebih baik dari segala aspeknya, mulai dari aspek pangan sampai perpolitikannya. Karena bagaimanapun masa demi masa para sesepuh bangsa harus segera mundur dan berganti dengan para pemuda yang cakap dan pemberani dalam memegang kebijakan. Aku juga membayangkan ketika para pemuda Indonesia dipenuhi oleh berbagai bidang dan skill yang mereka kuasi, seperti kemampuan berbahasa asing, melek teknologi dan yang paling penting adalah pemuda yang bergerak aktif dalam dunia penulisan. Semakin banyak penulis muda yang hebat, maka semakin mudah bagi Indonesia untuk menuju perubahan yang signifikan. Karena melalui tulisan, manusia beralih dari zaman prasejarah menuju sejarah. Peradaban berkembang semakin cepat karena huruf-huruf yang tergores mulai dari dinding, daun, kertas, sampai yang tersimpan secara digital. Dengan tulisan, masa lalu dapat dipelajari sehingga bisa diperbaiki. Peradaban modern telah mensyaratkan manusia untuk menulis. Menulis menjadi pekerjaan sehari-hari. Sejak berusia muda, manusia sudah harus mulai mengenal huruf, angka, dan beberapa tanda baca yang melengkapi keduanya. Semakin maju peradaban, tulisan menjadi semakin penting. Melalui tulisan, manusia menuangkan pemikiran. Dan pemikiran menjadi semakin berkembang. Alhasil, peradaban pun berkembang, melalui tulisan. Pada akhirnya, manusia itu sendiri yang mendapat manfaat dari perkembangan peradaban. Sehebat itulah kekuatan sebuah tulisan? Aku pun sangat ingin menjadi apa yang dikatakan diatas. Menuangkan pikiran, sehingga membuat peradaban menjadi berkembang. Dan aku bisa menebar manfaat untuk orang banyak. Dengan menulis kebaikan dapat tersalurkan (Dakwah Bil Qolam). Dengan menulis terciptanya sarana kebebasan, ruang berekspresi, dan keinginan mengubah Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, maka aku sebagai pemuda Indonesia akan melajutkan cita-cita luhur para sesepuh untuk mengabil alih kendali atas Indonesia untuk menuju perubahan yang lebih baik. Disamping itu semua, bayang-bayang sederhana tentang perubahan Indonesia yang sudah dituliskan di atas, maka bukan hanya aku, tetapi juga kamu dan kalian. Sebagai pemuda Indonesia, sebagai penerus generasi emas bangsa, sebagai pemegang obor estafet perjuangan, sebagai tonggak kendali semua perubahan, sebagai titik utama dari majunya Indonesia. Mari sama-sama menjadi seorang pemimpin yang ideal, pengusaha muda yang hebat dalam berwirausaha, pemuda yang menginspirasi banyak orang. Agar Indonesia yang kita angan-angankan bukan hanya sekedar angan-angan semata, agar Indonesia yang menjadi Negara maju bukan hanya isapan jempol belaka, agar Indonesia yang mempunyai begitu banyak sumber daya alam dan sumber daya manusia yang hebat dan berkualitas bisa bersaing di dunia global, agar Indonesia dengan begitu banyak para pemuda-pemuda yang nantinya akan membawa dampak dan pengaruh bagi terwujudnya Indonesia emas bukan hanya impian semata. Aku, kamu dan kalian… adalah para pemuda Indonesia!

“Kejayaan Sektor Maritim Indonesia Emas 2045”

Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia, karena memiliki luas perairan sekitar 5,8 juta km2 atau sekitar 1,3 % luas perairan dunia yang juga terdiri dari ribuan pulau yang saling berhubungan satu sama lain dari sabang sampai merauke, sehingga wajar bila Indonesia menjadi salah satu negara yang digunakan sebagai jalur transportasi laut yang dilewati banyak kapal dari berbagai negara dunia, sehingga ketika sektor-sektor maritim ini jika dikembangkan dengan baik maka akan dapat membantu negara untuk mencapai tujuan ekonomi, sosial, dan politik sehingga kesejahteraan rakyat dan kemakmuran atau gemah ripah lohjinawe tidak hanya mimpi lagi. Menurut Mahan, untuk menjadi sebuah negara maritim, maka negara tersebut harus memenuhi 6 (enam) syarat yaitu lokasi geografis, karakteristik dari tanah dan pantai, luas wilayah, jumlah penduduk, karakter penduduk, dan lembaga pemerintahan. Sebagai negara maritm atau bahari, Indonesia tidak hanya memiliki satu “laut utama” atau heart of sea tetapi paling tidak ada tiga laut utama yang membentuk Indonesia sebagai sea system yaitu laut Jawa, laut Flores dan laut Banda. Laut Jawa sendiri merupakan kawasan jantung perdagangan laut kepulauan Indonesia dan telah terintegrasi oleh jaringan pelayaran dan perdagangan sebelum datangnya bangsa Barat. Sementara itu Houben seorang sejarawan dari belanda menyatakan bahwa laut Jawa bukan hanya merupakan laut utama bagi Indonesia, tetapi juga merupakan laut inti bagi kawasan Asia Tenggara (Suroyo, 2007). Dilihat dari aspek fisik atau georafisnya, indonesia sendiri letaknya sangat strategis yaitu terletak antara dua benua yaitu Asia dan Australia, dan antara dua samudra yaitu Samudra Hindia (Indonesia) dan Samudra Pasifik. Dilihat dari perjalanan dalam sejarahnya bangsa Indonesia pernah mengalami kejayaan dalam bidang maritim. Hal itu dapat diketahui dari adaya masa kejayaan kerajaan-kerajaan maritim yang pernah tampil dalam sejarah Indonesia. Diantara kerajaan-kerajaan itu seperti kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Gowa Tallo Mataram Islam atau kota-kota pelabuhan dimana menjadi pusat kekuasaan raja-raja yang juga saling berhubungan melalui transaksi perdagangan dan pelayaran perahu. kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritm terbesar yang berlangsung dari abad 7 sampai 14. Dalam dunia perdagangan dan pelayaran, Sriwijaya berhasil menguasai hampir semua wilayah perairan di Nusantara antara lain laut Jawa, laut Banda, dan sebagian laut di wilayah Indonesia Timur. Di samping itu Sriwijaya juga menjalin hubungan dagang dengan India di sebelah barat, dengan Birma dan Melayu di sebelah utara, serta dengan Siam, Kamboja, Cina dan Pilipina, Kalimantan utara di sebelah timur laut. Bahkan Juga pedagang-pedagang dari kerajaan itu telah berlayar sampai pelabuhan-pelabuhan di Cina dan pantai Timur Afrika. Pada Abad ke-17, setelah kemerosotan kerajaan mataram, banyak bermunculan kerajaan-kerajaan islam dan juga para pelaut baik dari makasar dan bugis yang melakukan pelayaran hampir ke seluruh parairan Nusantara (Indonesia) bahkan sampai ke Kedah, Kamboja, Ternate dan juga ke Sulu (Pilipina). Dengan demikian sebenarnya sampai abad ke 17, wilayah Nusantara telah terintegrasi dalam suatu jaringan pelayaran dan perdagangan dari berbagai suku bangsa yang ada di kawasan itu dan dengan kata lain bahwa kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia pada waktu itu telah memiliki jiwa bahari, yaitu suatu keyakinan bahwa laut merupakan salah satu sumber kehidupan yang utama sehingga ada filosofi "hidup dengan dan dari laut" (Makasar: Yayasan kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara, 1961). Wilayah laut Indonesia merupakan wilayah terbuka, maka dengan leluasa kekayaan laut di Indonesia berpotensi untuk dimanfaatkan bangsa lain tanpa ada kemampuan untuk melindunginya. Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang saling berhubungan satu sama lain dari sabang sampai merauke, Indonesia juga harus memperhatikan pulau-pulau yang ada diluar atau terluar karena banyak dari pulau-pulau terluar ini yang belum mempunyai nama, sehingga sangat mudah bagi negara lain mengklaim bahwa pulau tersebut milik mereka, sementara kapal angkatan laut Indonesia sendiri yang berfungsi untuk mengamankan masih lambung tunggal, yang mana kalau dibandingkan dengan kapal trimaran (lambung tiga) kurang handal baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomisnya. Selain itu sebagai negara maritim, juga harus diperhatikan dari jalur transportasi laut ini yaitu keamanan, karena kecelakaan transportasi laut di Indonesia ini juga masih tinggi seperti contoh di tahun 2007, kecelakaan sampai 159 kali dengan korban sekitar 130-an jiwa (Ditjen Hubla, 2006). Kecelakaan ini bisa disebabkan dari 3 hal yaitu kapal, manusia, ataupun lingkungannya, tetapi faktor yang paling berpengaruh yaitu manusia. Selain itu semua perkiraan ancaman dan gangguan lainnya yang mungkin dihadapi Indonesia ke depan antara lain meliputi kejahatan lintas negara seperti penyeludupan, pelanggaran ikan ilegal, pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap, pembajakan/perampokan, aksi radikalisme, konflik komunal dan dampak bencana alam. Oleh karena itu perlu dilaksanakannya Perumusan Kebijakan Kebijakan Strategi Pengamanan Wilayah Nasional, yang bertujuan untuk merumuskan kebijakan strategi pengamanan wilayah nasional, terutama laut, sebagai negara kepulauan yang mempunyai posisi geostrategis sangat unggul di lintasan jalur pelayaran manca negara dimana juga dapat digunakan dalam perumusan operasional strategi pertahanan keamanan dan pengembangan wilayah kawasan perbatasan. Selain itu hal yang terpenting lainnya yaitu menyadarkan masyarakat Indonesia mengenai ini semua, baik melalui pendidikan atau sosialisasi secara langsung ke masyarakat mengenai Wawasan Nusantara dimana telah diterima dan juga diakui sebagai pandangan resmi yang dianut oleh pemerintah dan bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara ini tidak hanya melihat Negara Republik Indonesia sebagai suatu kesatuan berdasarkan prinsip pulau demi pulau, melainkan suatu negara kepulauan (archipelagic state) yang mempunyai kebulatan teritorial termasuk laut dan selat yang berada di dalam garis perbatasan yang telah ditentukan. Azas ‘Negara Kepulauan’ resmi diumumkan lewat Deklarasi Juanda pada 13 Desember 1957 yang ditindak lanjuti pada UU No 4/60 tentang Perairan dan UNCLOS 1982. Isi Deklarasi "Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas dan lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia dan juga ditindak lanjuti dengan deklarasi bunaken pada tanggal 26 September 1998 yang berisi : Mulai saat ini visi pembangunan dan persatuan nasional Indonesia harus juga berorientasi laut. Semua jajaran pemerintah dan masyarakat hendaknya juga memberikan perhatian untuk pengembangan, pemanfaatan, dan pemeliharaan potensi kelautan Indonesia. Pengembangan konsepsi negara maritim bertujuan sebagai upaya peningkatan kemampuan bangsa kita menjadi bangsa yang modern dan mandiri dalam teknologi kelautan dan kedirgantaraan dimana berguna untuk kesejahteraan bangsa dan negara ini, sehingga tidak perlu lagi takut akan persaingan pasar bebas pada tahun 2015 dan bahkan Indonesia (saat itu tahun 2045) sektor maritim bisa lebih hebat dan luar biasa dibanding masa lalu seperti kerajaan sriwijaya yang menjadi pusat perdagangan dan jalur pelayaran utama ASEAN, hingga terbaik kapal-kapal angkatan lautnya, tidak ada lagi kasus pencurian ikan hingga pengakusisian suatu wilayah terpencil lagi, disekitar posko nelayan terdapat suatu laboratorium riset yang mensosialisasi bagaimana cara merawat ikan dan dikembangkan suatu penelitian tentang rekayasa genetika untuk menghasilkan kualitas hasil laut yang baik, segar, tahan (tidak mudah busuk), dikembangkan sekolah-sekolah berbasis maritime terutama untuk keluarga nelayan sehingga ada keberlanjutan, tiap 3 bulan sekali adanya suatu pameran produk hasil laut yang terbaik dan beraneka ragam di Indonesia disertai pameran berbagai awetan basah atau kering hasil laut yang ada diseluruh pelosok negeri ini kepada seluruh dunia, ekspor hasil laut terbesar sepanjang sejarah, dan bermunculan wirausaha-wirausaha muda Indonesia di bidang maritime, terbentuknya suatu koperasi nelayan di setiap daerah yang ada di Indonesia, hingga akhirnya menjadi Indonesia menjadi negara kepulauan percontohan dari seluruh dunia.

Setitik Asa Pemuda Untuk Puncak Emas Bumi Pertiwi

Puncak, suatu posisi yang menandakan sebuah pencapaian keberhasilan. Berbicara soal keberhasilan tentu tidak akan lepas dari peran-peran orang yang sadar untuk mencapai keberhasilan. Dalam suatu bangsa peran tersebut dipegang penuh oleh generasi muda, generasi muda merupakan elemen penting yang akan melakukan perubahan untuk mencapai tujuan yang kita impikan yaitu Indonesia akan mencapai puncak keemasannya, puncak kejayaannya. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Tetapi berikan aku 10 orang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Ungkapan Soekarno ini merupakan penguat bahwa pemuda sangat berpengaruh untuk membangun suatu bangsa mencapai puncak kejayaannya. Pernyataan dari Bung Karno tersebut tentunya tidak lah salah, karena sejarah telah mencatat bahwa pergerakan kaum muda lah yang mengawali setiap perjuangan, perubahan, dan arah pembangunan bangsa Indonesia. Bahkan jika kita menilik jauh ke belakang, pemuda memiliki andil yang sangat besar dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Peran penting pemuda sebagaimana tercatat dalam sejarah, dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, Pergerakan Mahasiswa tahun 1966, hingga masa reformasi tahun 1998. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat kita katakan bahwa pemuda merupakan aktor penting dari setiap langkah perjalanan bangsa Indonesia, karena mereka mampu berperan aktif menjadi garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa ini. Membanggakan sekali menjadi seorang pemuda yang selalu dielu-elukan, dibanggakan, dan dikenang. Tapi itu dulu, mari kita berputar kembali melihat masa sekarang. Ungkapan yang timbul ketika melihat pemuda adalah “Mau jadi apa Indonesia kalau melihat anak muda zaman sekarang yang hidupanya penuh kesenangan yang tiada guna, club malam jadi tempat suci, minuman keras jadi teman sejati, nongkrong di mall paling dicari, punya pacar ganti-ganti, orang tua tak dihormati tapi uang saku di nanti, menuntut ilmu dihindari, peraturan untuk dicaci, kemauan harus terpenuhi, sopan santun dikurangi, agama dihindari, diajak taubat bilang nanti, urusan mati dianggap tak berarti.” Sekarang rasa bangga menjadi hilang dan digantikan oleh kemalangan, kekecewaan tapi rasa tidak mau tau jauh mneyelimuti banyak pemuda pada masa kini. Padahal mereka sadar betul bahwa ia adalah pemegang penuh kendali kapal untuk mengarungi samudera melewati ombak yang dapat menggulung tubuhnya bahkan membunuhnya, tapi ia malah menjadi kapal using, kayunya yang rapuh, belum sempat ia menaikkan layarnya ia sudah lebih memilih untuk mati sebelum berperang. Seperti inilah gambaran pemuda pada masa sekarang. Mengutip salah satu ayat dalam Al Quranul karim, Allah berfirman : إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." [Ar-Ra'd/13:11]. Ini menyatakan jelas bahwa masih ada kesempatan untuk dapat mengubah keadaan, walaupun dari 10 hanya ada 1 pemuda yang peduli akan bangsanya tapi dengan keyakinan dan keteguhan apapun tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, untuk mencapai puncak keemasannya. Pencak keemasaan Indonesia adalah pada saat semua masyarakat berjalan dengan kehidupan yang damai dan sejahterah. Bukan pada saat Ekonomi meningkat, pengangguran menurun, pendapatan negara meningkat dan lain sebagainya, itu adalah hasil akhir dan hadiah bagi kita. Tapi puncak keemasan Indonesia adalah saat pemuda dapat menjalankan peranya dengan baik dan benar. Maka tidak berlebihan kiranya bila dikatakan pemuda adalah pilar kelima dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setelah Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Bila karakter bangsa ini sudah terbentuk sedemikian kuat, dan keberadaan lima pilar itu sudah kokoh, niscaya bangsa kita mengalami kejayaan dan NKRI tetap lestari. Sejarah membuktikan, bila sebuah bangsa dihancurkan dengan kekuatan senjata, niscaya akan cepat bangkit. Lihat saja Jepang yang pada 6 dan 9 Agustus 1945 dibom atom tentara Sekutu di Hiroshima dan Nagasaki. Meskipun wilayah dan rakyat Jepang mengalami kehancuran luar biasa, karena karakter serta para pemudanya tetap terjaga dan bersemangat maka dalam waktu relatif singkat bangsa Jepang dapat bangkit, bahkan kini menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Tulang punggung kebangkitan bangsa Jepang itu adalah para pemuda. Sebaliknya, bagi bangsa-bangsa yang mengalami kehancuran karakter, terutama karakter pemudanya maka akan hancur pula masa depan dan peradaban bangsa itu. Selama matahari masih terbit dari arah timur, selama bumi ini masih dihuni manusia, selama karakter bangsa Indonesia masih terjaga, dan selama pemuda masih tampil di garda terdepan dalam pembangunan bangsa, selama itu pula NKRI tetap jaya, abadi selama-lamanya. Insya Allah. Dengan demikian mari kita para pemuda bangkit kembali, hilangkan rasa kekecewaan menjadi rasa kebanggaaN, bentuk dan bangun karakter kita untuk kemajuan bangsa dan akhirnya kita dapat mencapai puncak keemasan yang gemilang untuk Indonesia. Sekarang siapa saja yang mengabaikan pemuda hari ini sama halnya dengan mengabaikan masa depan Indonesia. Itulah arti penting kita bagi Indonesia. Saat karakter pemuda bangsa terbentuk, saat itulah Indonesia telah mencapai puncak keemasannya. Pemuda… Perhatikanlah hatimu karena ia akan menjadi fikiranmu. Perhatikanlah fikiranmu karena ia akan menjadi perkataanmu. Perhatikanlah perkataanmu karena ia akan menjadi perbuatanmu. Perhatikanlah perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasaanmu. Perhatikanlah kebiasaanmu karena ia akan menjadi karaktermu. Dan perhatikanlah karaktermu karena ia akan menjadi lintasan hatimu. Pemuda… Ambil sampanmu masukkan kelautan, patah pendayung tanganmu jadikan, robek layar bajumu gunakan, pecah sampan renangi lautan demi mencapai pulau kesuksesan.

Saturday, November 29, 2014

Indahnya tanah airku di masa depan

Saat menyaksikanmu Begitu terpesona diri ini akan keindahan alam indonesiaku yang tak bisa di ungkapkan dalam sebuah kata-kata saja, dan melihat lautan yang terasa di tengah lautan lepas yang begitu indah untuk di saksikan , selain itu sumber kekayaan tanah air ini begitu tak ternilainya hingga hampir terus pihak asing selalu ingin mengambil kekayaan alam kita, bahkan kita jangan rela demi bangsa ini sampai ada penjajahan dengan cara –cara yang sebenarnya dapat merugikan alam negeriku, tak berdaya negeri ini hingga engkau bohongi dengan kelihaian dalam berbuat kerusakan . kita semua seharusnya berani untuk membanggakan alam indonesia ku yang di balik itu semua terdapat sebuah karya yang luar biasa ini terdiri beberapa budaya ,suku bangsa dan bahasa , dengan keanekaragaman tersebut tapi hingga saat ini selalu bersatu dengan bhinneka tunggal ika . tentunya ini merupakan sutu langkah yang baik bagaimana sampai saat ini masih utuh negeriku ini tetapi adanya hal tersebut juga masih terus di usik oleh asing yang menginginkan kerusakan negeri kita , semoga kita generasi muda selalu berada pada posisi yang dapat memberikan pengaruh akan kekautan bangsa dan negara untuk negeri ini. Saya sangat terkesima Dari ujung sabang ke merauke dan pulau miangas sampai pulau rote itu semua bahkan terbentang luas pepohonan dan udara sejuk negeriku ini dan tak terbantahkan lagi bahwa turis yang kesini langsung terkesima melihat pemandangan indah negeri ini, baik dari segi laut maupun darat , baik ketika berada di pantai maupun pegunungan yang ada di indonesiaku ini. Alangkah indah sekali semua yang telah allah ciptakan yang telah di berikan untuk kita yang di mana kita wajib untuk mensyukuri nikmat yang telah di berikannya. Saat ini kita tak perlu risau dan bingung lagi dengan kekayaan alam negeri ini , saat ini tinggal di kembalikan kepada kita sebagai generasi muda bagaimana cara mengelola indahnya negeri nusantara ini. Ini menjadikan kewajiban bagi generasi muda kita untuk menjaga peninggalan alam negeri yang terus wajib kita jaga , tetapi kita sebagai orang tua harus memberikan pembelajaran bagimana melindungi dan lestarikan supaya bisa di nikmati sampai anak cucu kita semua. Bukan saja kewajiban bagi kita masing –masing untuk bisa menjaga keindahan negeri ini tapi jangan sampai dengan mudah untuk melupakan sebuah kenangan - kenangan yang waktu dulu yang telah di berikan para pejuang untuk kejayaan negeri ini Semoga adanya hal ini bisa menjadikan kita ingat keindahan negeri ini yang ternyata tidak hanya terlihat segi historis saja namun ada hal yang lebih penting yang kita ingat kenangannya tapi juga bagaimana cara kita saat ini kita tentunya melanjutkan perjuangan nyabangsa yang luar biasa, alangkah semakin baiknya jikalau manusia indonesia itu bisa memberikan karya –karya indahnya untuk bangsa yang mungkin semakin mempercantik keindahan negeri yang sampai saat ini karya –karya kalian masih sangat di butuhkan , bahkan bukan sampai di situ saja mungkin lebih tinggi lagidari ekspetasi kita bersama untuk menjadikan indonesia di kancah internasional bahkan negara lain pun kagum dengan potensi indonesiaku ini serta seluruh isi negaraku indonesia yang tercinta .tatkala masih begitu luas dan panjang perjalanan negeri ini, kita tidak boleh menyerah begitu saja untuk mengejar cita-cita bangsa agar mencapai sesuatu yang kita impikan bersama yaitu indonesia yang berdaulat adil dan makmur bisa tercapai dan ingat juga kepada para pemuda indonesia yang saat ini berada di pundak kalian saat ini agar bisa melakukan sekuat tenaga untuk perjuangan bangsa , jangan berhenti untuk berkarya. Yakinlah ketika negeri yang kita cintai yang sudah hampir berumur mendekati 70 tahun ini, di masa akan datang entah kapan saatnya akan menjadi suatu negara yang akan memegang kendali asia ketika dulu pernah di lakukan , hanya butuh waktu lagi untuk kembali , di mana saat ini negeri kita tercinta sudah menerapkan beberapa strategi menuju ke sana agar mencapai masa keemasan indonesia . kalau melihat target di tahun 2045 indonesia akan mencapai kejayaanya. mari kita tunjukkan rasa kepedulian akan negeri ini dengan jadikan indonesia lebih berdikari serta kita menjadi bangsa nan kuat dan di segani bangsa lain .

MASA KEEMASAN INDONESIA?!

Masa keemasan Indonesia?!Hem.. kapan ya?! Saya akan bertanya balik, dalam hal apa? Seni dan budaya kah? Ekonomi kah? Teknologi kah? Olahraga kah? Masih banyak bidang lainnya bukan?! Tentu banyak bidang yang ada dalam kehidupan kita yang perlu mendapat apresiasi dan mempunyai masa keemasan yang berbeda (yang tentunya tidak semua bidang saya ketahui dan mungkin belum semua bidang pernah berada dalam masa keemasannya). Saya sebagai seorang Warga Negara Indonesia sendiri merasa Indonesia sebagai salah satu negara yang berdaulat di dunia belum benar-benar mencapai masa keemasannya. Mengapa saya merasa demikian?! Mungkin karena masih saya lihat masih ada sendi-sendi kehidupan yang belum tersentuh oleh pemerintah, masih ada rakyat yang belum makmur dan mungkin karena pikiran saya yang menilai bahwa masa keemasan Indonesia adalah dimana saat negara Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia. Entahlah tapi itulah yang saya rasakan, Indonesia belum benar-benar berada di masa keemasan. Emas. Sesuatu hal yang mahal. Benar begitu bukan?! Kenyataannya, emas sendiri cenderung semakin mahal harganya. Ada baiknya bila masa keemasan itu bisa lebih sedikit saya syukuri dengan mendefinisikannya sebagai suatu jerih payah anak-anak manusia yang berhasil mendunia. Maka bila saya menerapkan hal itu dalam pikiran saya sekarang, jejak-jejak rekaman inilah yang saya sanggup torehkan sebagai masa keemasan Indonesia. 1. Indonesia Merdeka Tahun 1945 Inilah masa keemasan pertama Indonesia yang terekam dalam ingatan saya semasa saya menimba ilmu di sekolah. Mengapa?!Karena kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah suatu hal yang cuma-cuma, bukan pemberian, apalagi hadiah sayembara. Kemerdekaannya merupakan jerih payah pendahulu kita merebut kebebasan berdiri di atas kaki sendiri. Perjuangan yang tak sebentar namun buahnya dapat dinikmati anak cucu generasi penerus bangsa (termasuk saya). 2. Susi Susanti Berjaya Bulutangkis Indonesia bukankah mendunia saat Susi Susanti memenangkan olimpiade Barcelona tahun 1992?! Inilah sepak terjang yang membuahkan pelita di dunia bulutangkis yang terekam dalam memori saya. Banyak sudah dunia periklanan, pertelevisian, media cetak dan media komunikasi lainnya yang membahas prestasinya. Pelita yang akhirnya semakin menumbuhkan semangat juang atlit-atlit bulutangkis penerusnya yang kini semakin menambah subur pencapaian-pencapaian prestasi Indonesia di dunia bulutangkis. 3. Terbanglah Pesawat Indonesia Alhamdulillah masih teringat jelas dalam ingatan saya akan bagaimana ayah saya memuji Bapak BJ. Habibie, “pintar seperti Pak Habibie gitu, Nak! Selalu dapat nilai 100 di sekolahnya”. Presiden ketiga Republik Indonesia juga seorang yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia adalah BJ. Habibie. Buah pikirnya atas ketekunan menimba ilmunya menghadiahkan Indonesia kemampuan untuk menciptakan pesawat terbangnya sendiri. Hal inilah yang sudah sepantasnya semakin membuat dunia harus mengangguk-anggukkan kepalanya dalam mengakui hebatnya Indonesia, negeri yang telah merdeka setelah dijajah beratus-ratus tahun lamanya. Masa keemasan pada lain bidang tentu tidaklah sedikit. Katakanlah, seperti Vina Panduwinata, Agnes Monica, Anggun, Nini Towok, dan pasti masih banyak lagi lainnya yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dalam dunia seni. Contoh lainnya, dunia politik dan ekonomi, sebut saja salah satunya, mantan menteri keuangan Indonesia pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Sri Mulyani yang mendapat kepercayaan oleh lembaga tingkat internasional untuk memimpin wakil-wakil dunia menjalankan bank dunia. Lagi-lagi, torehan tinta emas orang Indonesia mewakili Indonesia di tingkat internasional. Bukankah sungguh membanggakan sekaligus mendebarkan?! Contoh nyata sebuah keniscayaan dari buah kegigihan berjuang. Namun juga membawa nama baik Indonesia dalam sikap dan setiap keputusannya. Masa keemasan Indonesia lebih tepat disebut bak alunan perjuangan yang ber-estafet¬ dan membutuhkan penerima-penerima lainnya yang meneruskan masa keemasan itu sendiri. Bila tidak ada penerusnya, alunan itu terhenti, dan masa keemasan seperti kenangan yang masanya hanya untuk dikenang. Mencoba lebih memahami dan mengenal Indonesia, seiring dengan menggali potensi diri. Mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah diraih sebagai awal masa emas pertama Indonesia di mata dunia adalah pekerjaan rumah seluruh warga Negara Indonesia. Semoga kita mampu mengisinya, semoga kita mampu menjadi manusia yang bermanfaat, setidak-tidaknya, bermanfaat untuk hidup kita, anugerah Tuhan yang wajib kita syukuri. Perjuangan itu tidak murah pun tidak mudah bukan?! Oleh sebab itulah, mengapa masa keemasan itu mahal karena untuk mempertahankan tetap dalam masa emas, kita perlu terus berjuang. Selamat berjuang!

Indonesia : Negeri Sejuta Potensi

Sobat, kita semua tentu pernah membayangkan serta berangan-angan bagaimana jika Indonesia menjadi negara makmur dan maju ketika mencapai puncak keemasanya? Bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut? Ya sobat, perlu diketahui bersama bahwa sebuah negara bisa dikatakan makmur apabila mempunyai banyak sektor pemasukan bagi negara untuk pembangunan itu sendiri. Pemasukan negara yang berlimpah juga akan bisa mensejahterakan rakyatnya. Semua hal itu bisa tercapai apabila Indonesia mau melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun negaranya. Jika kita mau mengamati potensi yang dimiliki negara tercinta kita Indonesia, sesungguhnya bangsa ini mempunyai potensi yang luar biasa besar untuk menjadi negara super power. Hal ini mengingat wilayah yang dimiliki Indonesia sendiri sangat luas dengan jumlah pulau sebanyak 13.466 pulau serta jumlah penduduk yang sangat besar yakni sekitar 237 juta jiwa. Hmm.. bangsa mana coba yang nggak iri dengan kekayaan indonesia. Tentunya dengan kualitas dasar yang sudah bagus, ini merupakan human capital dan potensi pasar domestik yang sangat besar. Indonesia sendiri diuntungkan dengan mempunyai bonus demografi. Apa itu bonus demografi? Seperti bonus pada umumnya, bonus demografi merupakan anugrah atau manfaat ekonomi yang diperoleh suatu bangsa karena memiliki proporsi penduduk produktif yang lebih banyak dibanding penduduk tidak produktif sehingga berpotensi menjadikan Indonesia menjadi negara maju. Nah, Jika masalah sumber daya alam juga penting bagi suatu negara menuju negara maju, maka negara Indonesia sangatlah kaya dan melimpah ruah sobat. bukan hanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui juga sumber daya alam terbarukan. Semuanya ada lho di Indonesia. Mulai dari tempat wisata yang tersebar diberbagai penjuru tanah air, lahan subur untuk pertanian dan perkebunan, perairan luas yang kaya akan anekaragam hayati menjadi lumbung pangan masa depan pada saat lahan di darat sudah tidak bisa diandalkan, hutan lebat yang menyediakan tumbuhan dan pohon, cadangan minyak bumi, gas alam, batubara serta bahan tambang lain yang belum tereksplorasi. Luar biasa kan? dan lebih baik kalau semua potensi itu dikelola dan dikembaklan oleh orang indonesia sendiri. Indonesia sangat bisa menjadi negara maju. Syarat untuk menjadi maju semua sudah tersedia, di antaranya adalah kekayaan alam, penduduk yang besar, infrastruktur, dan lain sebagainya. Perpaduan kekayaan alam dan keunggulan pengetahuan teknologi serta semangat untuk maju, akan bersinergi mengantarkan Indonesia menjadi negara yang makmur dan maju. Selain itu modal yang harus diperkuat adalah modal sosial yakni jati diri sebagai bangsa yang hebat untuk membangun negeri yang lebih kuat, kokoh dan harmonis di dalam bingkai NKRI. Semangat kepahlawanan dan perjuangan dalam bentuk cinta tanah air, pantang menyerah, peduli dan berbagi, serta toleransi harus menjadi sumber motivasi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam menyelesaikan masalah. Dilihat dari segi yang membangun, nampaknya pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu titik yang bisa dibenahi sehingga bisa bermanfaat terhadap semua aspek lain, sehingga nantinya bisa meningkatkan kualitas bangsa secara keseluruhan melalui generasi emas. Pendidikan adalah pondasi atau usaha dasar yang bisa membangun kondisi dalam sebuah bangsa. Melalui pendidikan, bangsa bisa direformasi. Demikian apa yang bisa saya tulis, semoga bisa memberikan manfaat dan semoga semua keinginan dan cita-cita kita melihat bangsa ini maju sekaligus menciptkan generasi muda yang berkualitas untuk membangun bangsa ini lebih baik lagi bisa menjadi kenyaataan dimasa depan yang akan datang. amin

BANGKIT INDONESIA, BANGKIT MACAN ASIA

Di suatu hutan rimba terdapat seekor anak macan yang baru saja lahir. Tetapi tidak lama setelah kelahirannya, hutan yang menjadi tempat tinggalnya terbakar, semua binatang melarikan diri, termasuk anak macan itu. Karena kejadian itu, ia pun bepisah dari orang tuanya. Kemudian saat ia berjalan tanpa tujuan, ada seekor kambing dewasa yang melihatnya dan bertanya, “hai anak macan, mengapa berjalan sendiri, dimana orang tua mu?”, dan anak macan itu menceritakan semua yang terjadi pada dirinya. Karena sang kambing merasa kasihan melihat anak macan itu, ia bersedia untuk merawat anak macan itu. Sejak hari itu, anak macan mulai dididik oleh kambing, dan ia juga bermain dengan anak kambing lainnya. Tetapi apa yang terjadi? semakin lama, anak macan itu menganggap dirinya sendiri sebagai seekor kambing, ia sudah lupa dengan identitas dirinya yang asli. Bahkan ia pun juga mengikuti suara kambing saat berbicara, bukan mengaum lagi. Kemudian suatu hari saat anak macan sedang bermain dengan anak kambing lainnya, ada seekor macan dewasa yang melihatnya dengan terheran-heran. Kemudian ia memanggil anak macan itu dan bertanya, “hei, mengapa kau bersuara seperti kambing?”, anak macan menjawab “memang aku adalah kambing, semua temanku juga kambing”, “Apa kau tidak sadar bahwa kau adalah seekor macan, lihat lah dirimu sendiri”, balas si macan dewasa. Setelah mereka berbicara cukup lama, sang macan dewasa yang sudah tidak sabar berkata, “jika kau masih tidak percaya, pergilah ke danau, dan lihat wajahmu sendiri pada pantulan permukaan danau itu.” Akhirnya anak macan itu mengikuti nasihat dari macan dewasa, dan setelah ia melihat pantulan mukanya di danau ia mulai sadar. “Aku memang seekor macan, aku bukan kambing, aku lebih kuat dari yang ku kira sebelumnya!” Setelah itu ia pun mulai mengaum kembali, dan menjalani kehidupan sebagai seekor macan. Cerita diatas dapat kita analogikan sebagai kondisi bangsa Indonesia saat ini. Sudah 69 tahun kita merdeka, tetapi jika kita bandingkan kondisi Indonesia dengan negara tetangga, masih banyak yang perlu kita perbaiki. Indonesia begitu kaya dengan sumber daya alamnya, tetapi kita belum sadar bahwa itulah yang menjadi sumber kekuatan kita. Kemerdekaan secara fisik sudah diperoleh, tetapi kita perlu mengubah sikap mental bangsa ini agar tidak selalu dipermainkan oleh negara lain. Yang kita butuhkan adalah kesadaran dan semagat untuk berubah seperti anak macan dalam cerita diatas. Perubahan ini bukan menjadi tugas pemimpin negara saja, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus aktif dalam mewujudknnya. Seorang ilmuan fisika, Albert Einstein mengatakan, “imajinasi lebih penting dari ilmu pengetahuan”. Kalimat ini berarti perubahan dimulai ketika kita memiliki cita-cita sebagai tujuan, inilah yang akan mendorong semangat bangsa Indonesia. Dengan cita – cita kita telah mewujudkan sebagian dari masa depan bangsa ini. Bangsa ini harus yakin bahwa di masa depan, Indonesia akan bangkit sebagai macan asia lagi, dan berhasil mewujudkan cita-cita kita yaitu mewujudkan kesejahteraan umum untuk seluruh rakyat, serta mencerdaskan seluruh generasi penerus bangsa. Presiden yang baru saja terpiih sangat mengedepankan revolusi mental melalui pendidikan, ini merupakan langkah awal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ir.Soekarno pernah mengatakan, "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Selain Soekarno, Abraham Lincoln juga berkata, “Filosofi dari ruang sekolah dalam satu generasi, juga akan menjadi filosofi di pemerintahan pada masa mendatang.” Generasi muda memang sangat penting dalam pembangunan, oleh karena itulah masa depan bangsa ini sangat bergantung pada kualitas dari generasi penerus bangsa. Dengan kualitas mental yang baik, pemimpin bangsa yang akan datang bisa mewujudkan pemerintahan Indoenesia yang kuat di masa depan. Saat ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa ini seperti korupsi, perpecahan dalam masyarakat, penjajahan sumber daya oleh asing, tetapi biarlah ini menjadi bahan pembelajaran yang dapat kita sampaikan kepada generasi penerus bangsa. Beberapa orang dari kabinet kerja yang baru terbentuk merupakan generasi tahun 90-an, yang tentunya sudah merasakan pemerintahan orde baru, dan sekarang mereka sudah menunjukan hasil yang signifikan terhadap perubahan, contohnya seperti Iganasius Jonan yang merubah pelayanan kereta api Indonesia menjadi lebih baik. Proklamator kita pernah berkata dalam pidatonya, "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang." Bila generasi orde baru saja bisa mencetus perubahan, maka generasi yang merasakan revolusi mental seharusnya bisa melakukan yang lebih baik lagi. Sebagai putra-putri bangsa Indonesia, adalah kewajiban kita untuk membangun kembali Indonesia yang kuat dan kokoh di mata dunia. Ingat, tanah air yang kita cintai ini adalah salah satu yang terkaya di dunia. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus menjaga kekayaan negeri kita, dan berkuasa penuh atas tanah yang kita cintai ini. Abraham Lincoln pernah mengatakan, ”Janganlah bertanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tetapi bertanyalah apa yang telah engkau berikan untuk negara.” Inilah sikap mental yang harus kita bangun untuk mewujudkan masa depan Indonesia sebagai negara yang kuat, adil, dan makmur. Akhir kata, sebagai bagian dari bangsa Indonesia mari kita buat Indonesia sebagai macan asia yang dapat mengaum kembali di muka dunia!

Wednesday, November 26, 2014

Indonesia Emas bukanlah Mimpi

Program 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2045 diharapkan menjadi tonggak lahirnya Indonesia Emas. Mengangkat wacana generasi 2045 yang dilakukan secara intensif diharapkan mampu melahirkan suatu impian besar bagi seluruh bangsa Indonesia akan bangkitnya generasi emas yang mampu memberikan kebaikan dan kebesaran bangsa Indonesia. Indonesia Emas dimaknai dengan kondisi negara yang maju, makmur, modern, madani, dan dihuni oleh masyarakat yang berperadaban. Untuk mewujudkan kebangkitan generasi emas, kita tidak bisa lepas dari tantangan abad ke-21 dan tantangan kondisi objektif Indonesia di saat ini dan saat mendatang. Semua tantangan yang ada di sekitar kita, insyaAllah dapat diatasi dengan strategi pendidikan. Kita patut bersyukur, pada 2045 akan diisi oleh generasi emas yang sekarang berusia 0 sampai 20 tahun yang jumlahnya hampir 100 jutaan orang. Mereka pada saat itu akan berada pada usia produktif dalam jumlah mayoritas di antara kelompok usia lainnya penduduk Indonesia. Kelompok usia ini akan menjadi solusi dan sumber kekuatan bangsa jika mereka disiapkan dengan asuhan, pendidikan, dan latihan yang efektif sehingga potensi mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Daniel H Pink (2005) melalui bukunya A Whole New Mind menyatakan bahwa pada era abad ke-21, telah bergerak dari era informasi ke era konseptual. Artinya, di abad ke-21 seseorang akan berhasil hidupnya, jika dia menguasai konsep atau ide daripada hanya menguasai informasi. Dengan kata lain, menguasai informasi saja tidak cukup kalau tidak menguasai konsep di balik itu. Dengan demikian, kemampuan untuk menyinergikan fungsi otak kiri (berpikir sekuensial, logis, dan analitis) dan fungsi otak kanan (berpikir nonlinier, intuitif, dan holistik) sangatlah diperlukan. Realitas terwujudnya Indonesia Emas pada usia 100 tahun telah diperhitungkan oleh para cendekiawan dan tokoh-tokoh nasional negara ini. Kerangka besarnya sangat kuat dan indah, namun kerangka-kerangka kecilnya perlu diawasi dan dianalisis secara detail kemajuannya. Beberapa analisis muncul di benak penulis yang membuat gundah dan gamang akan kesuksesan tujuan besar dan mulia ini. Pertama, pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional maupun departemen terkait lainnya, dalam melaksanakan dan merealisasikan blue print Visi Indonesia Emas hanya sebatas proyek. Proyek yang dilakukan tiap program yang ditargetkan. Apalagi terkesan proyek akan jalan jika ada pendanaan, dan proyek akan berhenti jika sudah tidak ada dana. Walhasil, kekontinuitas program tidak berjalan dengan baik. Hal demikian juga ditiru sampai jajaran tingkat yang paling bawah. Contohnya, pendidikan karakter dan budaya yang seharusnya terintegratif di setiap mata pelajaran di segala jenjang pendidikan, sekarang ini mati kutu. Kurikulum baru yang notabene sebagai kurikulum berbasis kecakapan hidup dengan mengedepankan vokasional, prakarya, masih tumpang tindih pelaksanaannya di lapangan. Kedua, tingkat perencanaan yang rendah tampak menyolok sekali terjadi di jenjang pusat maupun daerah. Terlihat fenomena sekedar berani dulu, nanti kalau ada yang tidak sesuai akan dibetulkan. Apalagi tidak semua elemen bangsa memahami Visi Indonesia Emas ini yang memang minim sosialisasi. Contohnya pembubaran Sekolah Bertaraf Internasional, pencetakan buku ajar baru kurikulum 2014 dengan membuang buku-buku yang sudah terlanjur di cetak, kebingungan praktisi pendidikan di tingkat sekolah terhadap implementasi pelaksanaan kurikulum 2014, penyajian pembelajaran dilapangan, dan evaluasinya. Hasilnya tampak sebagai tidak ada perubahan yang berarti pada aplikasi pembelajaran, dan kualitas outputnya. Untuk mengantarkan generasi emas 2045, kiranya perlu diangkat sejumlah isu pendidikan yang mutakhir. Pertama, pendidikan usia dini sangat diperlukan untuk mengisi dan memproses usia emas sehingga terbangun landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Ketepatan cara mendidik waktu usia dini menjadi modal penting bagi kelanjutan hidupnya. Ingat kata Freud bahwa anak adalah ayahnya manusia (child is a father of man). Kedua, pendidikan universal 12 tahun menunjukkan bahwa untuk berhasil memasuki era abad ke-21, setiap insan mampu menunjukkan pendidikan lebih yang dibuktikan dengan minimal pendidikan menengah. Selanjutnya, untuk menyelamatkan generasi emas, perlu diberikan akses lebih terbuka untuk studi di perguruan tinggi dengan memberikan dukungan biaya bagi warga negara yang berpotensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi. Ketiga, pendidikan karakter sangatlah diperlukan bangsa Indonesia, terutama dalam membentuk insan Indonesia yang berkarakter, insan yang religius, bertanggung jawab, cinta Indonesia, berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan, demikian juga menjauhkan diri dari tindakan konflik dan diskriminatif. Untuk mengefektifkan pendidikan karakter, sangat diperlukan sistem pendidikan karakter yang komprehensif, baik melalui kurikulum terpisah (separated curriculum), misalnya pendidikan agama, pendidikan Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, maupun melalui kurikulum terintegrasi (integrated curriculum), seperti pendidikan karakter yang diintegrasikan materi atau metodenya melalui mata pelajaran lainnya, misalnya pelajaran bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, dan sebagainya. Keempat, pembelajaran kreatif mendorong kemampuan menyinergikan fungsi otak kiri dan kanan, yang sangat diperlukan untuk mengembangkan kecakapan berpikir divergen, kreatif, lateral, dan kritis. Kelima, pendidikan inklusif dipandang sangat penting bagi insan Indonesia yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini sepenuhnya dilandasi oleh demokrasi pendidikan, hak asasi manusia, dan prinsip pendidikan untuk semua. Dengan kondisi keterbatasan dan kelainan apa pun bukanlah menjadi alasan utama untuk tidak bisa mengakses layanan pendidikan. Karena itu, ke depan perlu ada jaminan pendidikan bermutu untuk semua melalui pendidikan inklusif. Keenam, pendidikan multikultural diyakini dapat menjadi solusi yang efektif dan edukatif terhadap keragaman yang semakin meningkat baik berkenaan dengan suku bangsa, ras, agama, dan bu daya yang terjadi di Indonesia. Di tahun 2015 kita memasuki komunitas ASEAN, artinya keragaman kita semakin meningkat, belum lagi jika memasuki komunitas Asia dan dunia. Langkah ini seiring dengan tuntutan zaman dan generasi sehingga manusia tetap menduduki posisi terhormat, baik di depan mata orang lain atau bangsa lain, maupun di mata Allah SWT.

Sunday, November 23, 2014

Indonesia yang jaya dimassa depan

Antisipasi yang terus harus diupayakan hendak untuk merebut masa depan, kenapa demikian karena ini merupakan hak mutlak individu dan populasi sebuah negara, maka kita harus sama - sama memikirkan, bekerja, berupaya, berdoa, berjuang dan harus dipertangung jawabkan nanti kepada anak cucu kita, antisipasi masa depan nan jauh harus terus digelorakan agar menusuk - nusuk kesegala lini kehidupan dan ruh jiwa raga individu setiap insan yag menginkan sebuah kemajuan dan kejayaan bangsa ini. masa kejayaan indonesia ini adalah sesuatu yang pasti dan akan terjadi, Indonesia merupakan sebuah wilayah emas yang berada dijalur katulistiwa yang terkenal dengan keindahaanya, mempunyai kekayaan alam yang luar biasa dilengkapi dengan sumber daya manusia super jenius dalam jumlah sangat banyak melimpah ruah. Semua itu ibarat raksasa tertidur lelap yang menunggu saat tepat untuk dibangunkan oleh orang-orang terpilih. Lalu kapan saatnya tiba masa kejayaan itu, tanggal, bulan atau tahun berapa? apakah 2014,2020,2050,2100 atau tahun selanjutnya? kita semua belum tahu karena masa depan adalah rahasia Tuhan penguasa seluruh alam semesata. jadi biarlah waktu yang akan menjawabnya. Aoakah dengan begitu saja kita pasrah dengan waktu tentunya tidak perlu tindakan dan design dan konsep untuk menuju tujuan yang diharapkan bangsaa besar ini. Teori kehidupan mengatakan bahwa bangsa-bangsa yang pernah besar dalam sejarahnya di masa lalu cenderung akan mengalami kembali kebesarannya di masa yang akan datang. Atau dengan kata lain, bangsa-bangsa yang bisa besar sekarang dan di masa mendatang adalah bangsa-bangsa yang pernah besar di masa lalu. Saya percaya pada teori ini. Nusantara (yang kemudian menjadi Indonesia) di dalam sejarahnya telah pernah mengalami dua kali masa kejayaan. Akankah kita mengalami kembali kebesaran itu di masa yang akan datang dan kapan? Adakah tanda-tanda ke arah itu? Di Sumatera pernah berdiri kerajaan maritim yang berpengaruh luas bukan hanya atas Sumatera, tetapi juga atas Jawa dan Kalimantan dan bahkan hingga ke Semenanjung Malaysia, Kamboja, Vietnam, Thailand Selatan serta Filipina. Bukti awal mengenai Sriwijaya berasal dari Abad Ke-7, ketika seorang pendeta Tiongkok (I Tsing) menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya pada tahun 671 M dan bermukim di sana selama setengah tahun. Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berasal dari Abad Ke-7 yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang. Pada masa itu Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha dan ramai dikunjungi para peziarah dan tokoh-tokoh agama Budha. Dalam politik, Sriwijaya disegani oleh negara-negara lain. Dalam perdagangan, Sriwijaya yang menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda mengontrol jalur perdagangan antara dua pusat utama yaitu India dan Cina. Sriwijaya memiliki banyak komoditas antara lain kapur barus, kayu gaharu, kapulaga, gading, emas, dan timah yang membawa kemakmuran bagi Sriwijaya. Sejarah juga mencatat pada masa Sriwijaya inilah berkembang bahasa Melayu sebagai lingua franca ke seluruh penjuru Nusantara. Kita dapat menyaksikan candi-candi peninggalan kerajaan ini seperti Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Sewu (seluruhnya di Jawa Tengah) serta Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus dan Biaro Bahal (di Sumatera Selatan). Sekitar 7 abad kemudian setelah kejayaan Sriwijaya, yakni pada abad ke-14, Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Kerajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Trowulan Jawa Timur ini berdiri sekitar tahun 1293 M sampai 1500 M. Menurut Kakawin Negara kertagama wilayah kekuasaan Majapahit mencakup selain Jawa juga Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Semenanjung Malaysia, Singapura dan sebagian Filipina. Kerajaan ini disegani oleh negara-negara lain. Majapahit juga menjalin hubungan dagang yang baik dengan Kamboja, Thailand, Birma, Vietnam dan Cina. Kita dapat menyaksikan banyak sekali bangunan peninggalan Majapahit, antara lain Kolam Segaran, Candi Bajangratu, Candi Tikus, Candi Brahu, Candi Wringin Lawang, Candi Gentong, Candi Kedaton, Pendopo Agung dan lainnya. Siklus 7 Abad Bangsa kita telah mengalami kejayaan di abad ke-7 dan abad ke-14. Apakah kita akan mengalami siklus kejayaan 7 abad? Saya rasa siklus 7 abad kejayaan Indonesia itu akan menjadi kenyataan kembali di abad kita ini, abad ke-21. antara tahun 2000-2099. Tanda-tanda kebangkitan Indonesia abad ke-21 sudah mulai kelihatan. Baru-baru ini lembaga riset bisnis dan ekonomi yang sangat terpandang di dunia, The McKinsey Global Institute, menerbitkan laporannya berjudul “The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential” yang menunjukkan dengan jelas kecenderungan kejayaan Indonesia di bidang ekonomi. Dalam laporan itu McKinsey memperkirakan pada tahun 2030 Indonesia akan menempati peringkat ke-7 ekonomi terbesar dunia, sesudah Cina, AS, India, Jepang, Brazil, Rusia. Kini Indonesia menempati peringkat ke-16 ekonomi terbesar dunia sesudah AS, Cina, Jepang, Jerman, Prancis, Brazil, Inggris, Italia, Rusia, Kanada, India, Spanyol, Australia, Mexico dan korea Selatan. Mckinsey memperkirakan kelas konsumen Indonesia akan meningkat dari sekarang 45 juta orang menjadi 135 juta orang pada tahun 2030 dan pekerja yang berpendidikan meningkat dari 55 juta orang sekarang ini menjadi 113 juta orang (2030). Laporan yang dikeluarkan oleh lembaga yang sangat bergengsi dengan terkenal cermat itu tentulah sangat membesarkan hati kita. Menjelang akhir September ybl, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahi penghargaan penting di New York yaitu “The 21st Century Economic Achievement Awards” dari US-ASEAN Business Council serta “The Environment Leadership Award” dari The Nature Conservancy, WWF dan WRI. Penghargaan ini juga merupakan pengakuan internasional terhadap kemajuan Indonesia yang sejalan dengan kecenderungan siklus 7 abad itu. Sebelumnya kita juga telah mendapatkan pengakuan serta perkiraan sejenis dari lembaga-lembaga lain. Kita ketahui bersama pada masa sekarang ini kita menjadi anggota dari G-20 yakni kelompok ekonomi utama dunia yang hanya terdiri dari 19 negara (Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Britania Raya, Cina, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Turki) ditambah dengan Uni Eropa. Beberapa waktu yang lalu John O’Neill (penggagas konsep BRIC – Brazil, Rusia, India dan Cina) dalam jurnal Goldman Sachs mengusulkan konsep baru untuk menggantikan BRIC yaitu konsep MIST (Mexico, Indonesia, South Korea and Turky). Kita sendiri dapat melihat dengan nyata perkembangan ekonomi kita terutama sejak 2004 yang cenderung meningkat. Menurut saya semua itu adalah tanda-tanda nyata menuju kebangkitan Indonesia di abad ke-21 ini. Kejayaan itu akan terjadi di abad sekarang, paling lambat di masa cucu kita, di kisaran tahun 2030-2045 (menjelang seratus tahun kemerdekaan Republik Indonesia). Hal ini tentu dapat meningkatkan sikap optimis kita, suatu sikap yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan bangsa. Apa Yang Perlu Diwaspadai Kita dapat belajar dari sejarah. Majapahit menjelang kejayaannya menghadapi gangguan berupa perpecahan, hilangnya persatuan. Kita ketahui pada masa itu terjadi perpecahan yang diakibatkan perpecahan di antara para penganut dua agama besar ketika itu (Buddha dan Hindu). Menghadapi perpecahan itu seorang budayawan terkemuka ketika itu yakni Mpu Tantular mengingatkan masyarakat melalui karya sastranya yang terkenal, “Kakawin Sutasoma”. Dalam “Kakawin Sutasoma” itu dimuat ajaran “Bhinneka Tunggal Ika. Tan Hana Dharma Mangrwa”. Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu) oleh para pendiri republik telah dijadikan semboyan negara kita. Semboyan itu tertera pada pita Burung Garuda Pancasila yang men-cengkeramnya kuat-kuat agar tidak terlepas. Tan Hana Dharma Mangrwa (tidak ada kebenaran yang mendua) telah dijadikan sasanti Lemhanas. Kini pun gejala perpecahan itu, termasuk perpecahan di antara penganut agama-agama, harus terus-menerus kita waspadai agar jangan sampai menghalangi kita mencapai kejayaan. Sila Persatuan Indonesia, sebagaimana sila-sila lainnya dari Pancasila, selalu aktual sepanjang abad. Mari kita pelihara persatuan itu dengan meningkatkan semangat toleransi kita akan kemajemukan. Mari kita cengkeram kuat-kuat pita Bhinneka Tunggal Ika untuk membawa kita kepada kebangkitan Indonesia di abad ke-21 seraya memenuhi panggilan sejarah akan kebenaran siklus tujuh abad zaman keemasan Nusantara Salam indonesia menuju kejayaan emas !

Thursday, November 20, 2014

Sesosok Kepemimpinan Profetik pada Generasi Muda di Masa Depan Untuk Indonesia Emas

Sosok pemimpin masa depan itu seperti kepemimpin Generasi Muda, generasi muda kini dan masa yang akan datang memiliki jiwa Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi pada konsiderasi, serta tidak selamanya merupakan pemimpin yang terbaik. Ditengah – tengah dinamika organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh adanya perilaku staf / individu yang berbeda-beda), maka untuk mencapai efektivitas organisasi, Andaikan Indonesia memiliki pemimpin kini dan Masa datang yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika Seorang pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh sebab itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin. Rahasia utama dari kepemimpinan yaitu memiliki kekuatan terbesar dari seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Memikirkan dalam membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal. Indonesia hari ini, tentu berbeda dengan kemarin, atau esok hari. Tentu kita semua berharap agar esok hari dapat melihat Indonesia yang aman, damai, tentram dan sejahtera, dan hal tersebut akan terwujud apabila kita telah menemukan seorang pemimpin yang tepat yang bisa membimbing bangsa yang besar, bangsa kita bangsa Indonesia. Pemimpin untuk Indonesia di masa depan ada ditangan Para generasi muda yang saatnya untuk berkarya. Kepemimpinan profetik adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain mencapai tujuan sebagaimana para nabi dan rosul / prophet melakukannya perubahan fungsi kepemimpinan dalam organisasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pemimpin seharusnya berusaha untuk membuat jalan ke pelaksanaan kerja terbaik lebih mudah, dengan memberikan dukungan psikologis kepada bawahan yang merasa tidak senang, tertekan, atau mendapatkan pekerjaan yang membosankan kepemimpinan profetik dapat memprediksi kepemimpinan transformasional. Rahasia utama dari kepemimpinan yaitu memiliki kekuatan terbesar dari seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Memikirkan dalam membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal. Para pemimpin yang dilahirkan dalam sistem politik saat ini lebih mementingkan kepentingan diri sendiri, kelompok, partai atau golongannya daripada kepentingan bangsa secara keseluruhan. Akibatnya kebijakan-kebijakan publik di Indonesia lebih berpihak pada kepentingan golongan elite yang lebih mereprensentasikan kepentingan asing, sedangkan dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut lebih diwarnai dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kepemimpinan profetik berhubungan dengan kepuasan kerja. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi, kemudian kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dan melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi tertentu. Menurut Parni Hadi (2012), Aspek kepemimpinan profetik yang menunjukkan adanya hubungan dengan kepuasan kerja adalah aspek amanah (terpercaya, bertanggung jawab). Aplikasi dari amanah dalam dunia kerja adalah dengan bersikap professional dan bertanggung jawab terhadap semua orang yang berada dalam satu perusahaan termasuk karyawan yang bekerja. Dengan bersikap professional dan bertanggung jawab baik berupa perhatian seperti pengawasan, penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi dan peringatan yang tegas terhadap karyawan yang melanggar peraturan, akan membuat kepuasan kerja karyawan meningkat karena karyawan merasa hasil kerjanya dihargai oleh atasannya Pemimpin berkecerdasan sosial tinggi menempatkan diri sebagai manusia biasa dengan tanggung jawab sosial-politik yang setiap saat tampil bersama rakyat dan umat yang dipimpin. Pemimpin yang terus membuka diri berdialog dengan rakyat tanpa aksesori protokoler yang sering menjadi penghalang rakyat berhubungan langsung dengan sang pemimpin. Pemimpin berkecerdasan sosial tinggi itulah yang disebut pemimpin profetik yang menyatu dengan jiwa rakyat dan umat. Diharapkan kepemimpin Indonesia kini dan masa yang akan datang memiliki jiwa Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi pada konsiderasi, serta tidak selamanya merupakan pemimpin yang terbaik. Menjadi pemimpin adalah soal pengakuan dari yang dipimpin, sebuah rumusan sederhana yang sering terlupakan. Orang-orang mulai melupakan rasa moralitas, juga idealisme dalam bermasyarakat ketika menyangkut hal yang berbau materi, masyarakat kita, tidak terkecuali para pemimpin yang sedang berkuasa saat ini, cenderung lebih memikirkan keuntungan pribadi dibandingkan dengan kepentingan umum, yang mereka lakukan dengan cara yang kejam seperti menipu, mencuri, merampok, membunuh, korupsi. Semua ini adalah sebuah Tulisan dari Sesosok Kepemimpinan Profetik pada Generasi Muda Indonesia yang Menjawab Tantangan Masa Depan untuk mencapai Indonesia Emas.  

Monday, November 17, 2014

Bukan Hanya Monas

Indonesia menyimpan banyak emas. Bukan sebatas pelapis api di puncak Monumen Nasional. Bukan pula terbatas pada logam mulia dalam pulau nun di bagian Timur yang lebih dinikmati pihak asing. Dari rahim Ibu Pertiwi, generasi emas lahir. Tumbuh. Menyerap keberagaman dan bertahan di tengah tekanan. Empat tahun yang lalu, Bank Dunia mencatat 27% populasi Indonesia berusia di bawah 15 tahun, sementara 67,4% populasi bangsa ini berusia 15-64 tahun. Bayangkan, 9 dari 10 penduduk negara ini adalah generasi produktif! Betapa banyak kemungkinan yang bisa dicapai. Begitu banyak perkembangan yang dapat terjadi. Saat negara-negara yang kini dianggap maju mengalami krisis penduduk akibat kekurangan generasi muda, inilah kesempatan dalam kesempitan yang dibutuhkan Jamrud Khatulistiwa. Masih kuat terpatri dalam benak kita kesuksesan Negara Tirai Bambu dan Negara Ginseng yang dahulu kurang dianggap dalam persaingan internasional. Namun, lihatlah pengaruh mereka kini! Siapa yang dapat melupakan RRC saat membicarakan ekonomi dan investasi? Siapa yang dapat mengabaikan Korea Selatan saat membahas teknologi? Tentunya kesuksesan tidak ‘datang’ begitu saja. Cita-cita bukanlah sekadar bunga tidur, melainkan visi yang harus dikejar. Diperjuangkan. Kerja cerdas dan semangat pantang menyerah perlu ditanamkan sejak dini. Selama ini kita sering diperkenalkan pada tokoh-tokoh muda dan berprestasi dari luar negeri. Belum lama ini, aktivis pendidikan perempuan asal Pakistan, Malala Yousafzai, menjadi peraih nobel perdamaian termuda pada usia 17 tahun. Pergerakan pro-demokrasi di Hong Kong yang mendapat banyak perhatian akhir-akhir ini juga dirintis pemuda usia 17 tahun, Joshua Wong. Namun, bagaimana dengan Indonesia? Mengutip kata-kata pengamat ekonomi sekaligus guru besar Ilmu Ekonomi FE UI, Rhenald Kasali, orang Indonesia adalah rajawali yang merasa dirinya anak ayam. Ya, seringkali kitalah yang meremehkan kemampuan diri sendiri, menganggap rendah produk lokal. Padahal, tak jarang kualitas kita sebanding atau bahkan lebih baik dari kompetitor asing. Lihatlah mereka yang sukses sejak muda. Merry Riana, mahasiswi pas-pasan yang mencapai penghasilan 1 juta dolar pada usia 26 tahun. Donny Pramono, wiraswata pendiri Sour Sally –toko frozen yoghurt—pada usia 26 tahun. Masih merasa orang Indonesia inferior dari penduduk negara lain? Marilah kita belajar dari “anak singkong”, Chairul Tanjung, yang kini merupakan pendiri sekaligus CEO CT Corp. Ada pula Bong Chandra, motivator termuda se-Asia dan pemilik tiga usaha. Memang klise, tetapi ungkapan “mereka bisa, mengapa kita tidak?” ada benarnya. Sebagai sesama manusia, apa yang membedakan orang-orang sukses dengan diri kita saat ini? Waktu ada di pihak kita, kaum muda. Inilah saatnya kita bereksperimen. Menantang diri. Keluar dari zona nyaman. Dari keamanan “menjadi biasa-biasa saja”. Belajar, tidak terbatas dalam pendidikan formal saja. Semua tahu pengalaman adalah guru terbaik. Kecemasan dan takut gagal pasti menerpa. Namun, jangan sampai kita mundur karena hal-hal yang bahkan belum pasti. Selama ini kita belajar dalam ‘budaya malu’. Malu gagal. Malu salah. Padahal, inilah saatnya kita mencoba semuanya. Albert Einstein bahkan menuturkan mereka yang tidak pernah salah tidak pernah mencoba sesuatu yang baru. Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Karl Marx menyatakan para filsuf hanya menginterpretasi dunia dalam beragam pandangan; tetapi, yang penting adalah mengubah dunia. Inilah saatnya. Di mana pun kini kita berada, di situlah tempat kita mulai mengukir sejarah umat manusia. Langkah pertama menapaki anak tangga menuju puncak dunia. Mencapai masa keemasan Indonesia. Sekadar trivia, pada abad ke-7, Indonesia mencapai puncak keemasan dalam era Majapahit. 7 abad kemudian, masa keemasan kembali mengayom nusantara bersama era Sriwijaya. Kini, 7 abad sejak periode itu, adalah saatnya Indonesia sekali lagi mencapai puncak keemasannya. Tentunya, angan saja takkan mengundang masa keemasan. Mari kita berjuang. Generasi muda berprestasi. Generasi emas Indonesia.

Wednesday, November 12, 2014

Si Kalem yang Memiliki Potensi Besar

Pernah bayangin ga sih kalau Indonesia ada di puncak masa emasnya? Mimpi indah banget ga guys Negara kita ini sukses dari segi ekonomi dan politik. Bayangin aja Indonesia punya lebih dari 230 juta penduduk yang memiliki otak-otak cemerlang kaya kita ini para pemuda yang ide-idenya dipakai untuk kemajuan Indonesia, otomatis bukan hal mustahil dong kalau Indonesia bisa gapai puncak emasnya. Belum lagi sumber daya alam melimpah yang bisa kita olah menjadi barang jadi dan berguna yang bisa kita ekspor ke Negara lain yang bahkan segi kualitasnya boleh diadu. Dengan sebisa mungkin memadukan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang kita miliki ini pastinya akan lebih mudah untuk membuat Indonesia menjadi Negara hebat. Artinya dengan kecerdasan dan kekreatifan yang kita miliki kita mampu memanage agar Sumber Daya Alam kita diolah oleh SDM dari kita sendiri, dengan begitu akan berkurang juga para pengangguran yang menjadi beban Negara dan keluarga. Karena lapangan tempat kita mengolah Sumber Daya Alam tersebut pastinya membutuhkan banyak tenaga dan pikiran, semakin banyak para pemuda Indonesia mampu membuat lapangan kerja semakin banyak juga orang-orang yang akan dipekerjakan. Kebayang banget kan gimana makmurnya Negara kita ini kalau itu terlaksana? Sedikit demi sedikit kook sedang dalam progress. Tapi, ngga hanya bidang ekonominya saja, bidang politik juga harus cerdas. Indonesia tanpa koruptor bisa lebih mudah dalam pencapaian puncaknya karena tangan pertama yang memegang Negara ini adalah pemerintah maka pemerintah juga harus bersih dan cerdas. Bayangin deh jika uang hasil korupsi mereka kita jadikan bekal untuk membangun negeri ini, sudah berapa daerah yang berhasil kita ratakan pembangunannya coba? Puluhan bahkan bisa setengah dari pulau-pulau di Indonesia ini bisa kita bangun jikalau diumpamakan karena sangking besarnya jumlah uang yang terkorupsi. Dari kerugian Negara akibat tindakan korupsi tersebut sebenarnya Indonesia mampu membangun mega infrastruktur dan pembangunan lain yang mampu menjamin kekuatan ekonomi Negara, bagaimana tidak jika dana tersebut di olah secara maksimal kita bisa membangun jembatan yang dapat menghubung antar pulau, akses menjadi lebih mudah, biaya distribusi barang dapat diperkecil karena otomatis kita hanya memakai satu moda yaitu moda darat, serta ekonomi antar wilayah dapat dikontrol dengan baik. Dengan begitu perekonomian Indonesia menjadi kokoh dan seimbang. Apa sih yang ga dimilikin negeri ini? Tambang emas? Punya. Tambang batu bara? Punya. Tambang minyak? Gausah ditanya deh, candi terbesar juga ada di Indonesia, dan setiap tahunnya Indonesia mengirimkan pemuda-pemuda cerdas untuk mengikuti kompetisi dunia lho baik dalam bidang pendidikan, olah raga, bahkan kerjainan tangan dan tidak jarang kita selalu mengalungkan medali. Selain itu pemandangan yang indah di setiap pulau dan daerah mulai dari pegunungan, lembah, sampai pantainya yang menawarkan para wisatawan asing untuk datang. Apa lagi yang kurang? Ga ada kayanya. Jika kita berhasil dalam mengolahnya dan cerdas mempromosikannya itu merupakan motivasi besar untuk kita semua untuk membangkitkan Indonesia ke mata dunia. Semuanya itu bergantung pada kita bagaimana mengolah dan memanagenya. Kebayang kan guys gimana hebatnya Indonesia kalo penduduknya mampu mengolah negeri ini sendiri serta mencerdaskan pemerintahnya untuk menghindari korupsi. Indonesia menjadi Negara yang maju bahkan adidaya sekalipun. Bayangin Indonesia menjadi Negara pengekspor terbesar mulai dari bidang pangan hingga elektronik, selain itu mental para penduduk negeri ini menjadi baik dan saling toleran antar agama, antar suku, maupun daerah. Masing-masing sudah saling menghargai perbedaan, mampu berpikir positif bahwa semua orang memiliki kepentingan serta hak dan kewajiban. rasa saling memiliki juga tertanam dalam diri masing-masing sehingga kita bahu membahu menjaga keutuhan negeri ini dan seisinya. Betapa hebatnya suatu Negara jika rakyatnya benar-benar bersatu. Waw! It’s amazing! Dengan keadaan negeri ini yang makmur bakal mampu menarik wisatawan asing untuk melancong ke Indonesia, menikmati indahnya pemandangan negeri ini, ramahnya warganya, serta pelayanan mutu pariwisatanya. Pelancong asing dapat menjadi wadah promosi untuk lebih mengeksiskan Indonesia di mata Negara lain dan dapat menarik lebih banyak wisatawan. Selain itu akan banyak investor asing berinvestasi di negeri ini karena sudah percaya dengan Indonesia yang perekonomiannya tumbuh dengan kuat. Karena kuatnya investasi para perusahaan asing akan membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga Indonesia akan terus mengalami peningkatan dalam hal daya saing global. Super banget kan gimana sebenarnya Indonesia kalau kita manage semaksimal mungkin guys.