Saturday, November 29, 2014

BANGKIT INDONESIA, BANGKIT MACAN ASIA

Di suatu hutan rimba terdapat seekor anak macan yang baru saja lahir. Tetapi tidak lama setelah kelahirannya, hutan yang menjadi tempat tinggalnya terbakar, semua binatang melarikan diri, termasuk anak macan itu. Karena kejadian itu, ia pun bepisah dari orang tuanya. Kemudian saat ia berjalan tanpa tujuan, ada seekor kambing dewasa yang melihatnya dan bertanya, “hai anak macan, mengapa berjalan sendiri, dimana orang tua mu?”, dan anak macan itu menceritakan semua yang terjadi pada dirinya. Karena sang kambing merasa kasihan melihat anak macan itu, ia bersedia untuk merawat anak macan itu. Sejak hari itu, anak macan mulai dididik oleh kambing, dan ia juga bermain dengan anak kambing lainnya. Tetapi apa yang terjadi? semakin lama, anak macan itu menganggap dirinya sendiri sebagai seekor kambing, ia sudah lupa dengan identitas dirinya yang asli. Bahkan ia pun juga mengikuti suara kambing saat berbicara, bukan mengaum lagi. Kemudian suatu hari saat anak macan sedang bermain dengan anak kambing lainnya, ada seekor macan dewasa yang melihatnya dengan terheran-heran. Kemudian ia memanggil anak macan itu dan bertanya, “hei, mengapa kau bersuara seperti kambing?”, anak macan menjawab “memang aku adalah kambing, semua temanku juga kambing”, “Apa kau tidak sadar bahwa kau adalah seekor macan, lihat lah dirimu sendiri”, balas si macan dewasa. Setelah mereka berbicara cukup lama, sang macan dewasa yang sudah tidak sabar berkata, “jika kau masih tidak percaya, pergilah ke danau, dan lihat wajahmu sendiri pada pantulan permukaan danau itu.” Akhirnya anak macan itu mengikuti nasihat dari macan dewasa, dan setelah ia melihat pantulan mukanya di danau ia mulai sadar. “Aku memang seekor macan, aku bukan kambing, aku lebih kuat dari yang ku kira sebelumnya!” Setelah itu ia pun mulai mengaum kembali, dan menjalani kehidupan sebagai seekor macan. Cerita diatas dapat kita analogikan sebagai kondisi bangsa Indonesia saat ini. Sudah 69 tahun kita merdeka, tetapi jika kita bandingkan kondisi Indonesia dengan negara tetangga, masih banyak yang perlu kita perbaiki. Indonesia begitu kaya dengan sumber daya alamnya, tetapi kita belum sadar bahwa itulah yang menjadi sumber kekuatan kita. Kemerdekaan secara fisik sudah diperoleh, tetapi kita perlu mengubah sikap mental bangsa ini agar tidak selalu dipermainkan oleh negara lain. Yang kita butuhkan adalah kesadaran dan semagat untuk berubah seperti anak macan dalam cerita diatas. Perubahan ini bukan menjadi tugas pemimpin negara saja, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus aktif dalam mewujudknnya. Seorang ilmuan fisika, Albert Einstein mengatakan, “imajinasi lebih penting dari ilmu pengetahuan”. Kalimat ini berarti perubahan dimulai ketika kita memiliki cita-cita sebagai tujuan, inilah yang akan mendorong semangat bangsa Indonesia. Dengan cita – cita kita telah mewujudkan sebagian dari masa depan bangsa ini. Bangsa ini harus yakin bahwa di masa depan, Indonesia akan bangkit sebagai macan asia lagi, dan berhasil mewujudkan cita-cita kita yaitu mewujudkan kesejahteraan umum untuk seluruh rakyat, serta mencerdaskan seluruh generasi penerus bangsa. Presiden yang baru saja terpiih sangat mengedepankan revolusi mental melalui pendidikan, ini merupakan langkah awal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ir.Soekarno pernah mengatakan, "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Selain Soekarno, Abraham Lincoln juga berkata, “Filosofi dari ruang sekolah dalam satu generasi, juga akan menjadi filosofi di pemerintahan pada masa mendatang.” Generasi muda memang sangat penting dalam pembangunan, oleh karena itulah masa depan bangsa ini sangat bergantung pada kualitas dari generasi penerus bangsa. Dengan kualitas mental yang baik, pemimpin bangsa yang akan datang bisa mewujudkan pemerintahan Indoenesia yang kuat di masa depan. Saat ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa ini seperti korupsi, perpecahan dalam masyarakat, penjajahan sumber daya oleh asing, tetapi biarlah ini menjadi bahan pembelajaran yang dapat kita sampaikan kepada generasi penerus bangsa. Beberapa orang dari kabinet kerja yang baru terbentuk merupakan generasi tahun 90-an, yang tentunya sudah merasakan pemerintahan orde baru, dan sekarang mereka sudah menunjukan hasil yang signifikan terhadap perubahan, contohnya seperti Iganasius Jonan yang merubah pelayanan kereta api Indonesia menjadi lebih baik. Proklamator kita pernah berkata dalam pidatonya, "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang." Bila generasi orde baru saja bisa mencetus perubahan, maka generasi yang merasakan revolusi mental seharusnya bisa melakukan yang lebih baik lagi. Sebagai putra-putri bangsa Indonesia, adalah kewajiban kita untuk membangun kembali Indonesia yang kuat dan kokoh di mata dunia. Ingat, tanah air yang kita cintai ini adalah salah satu yang terkaya di dunia. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus menjaga kekayaan negeri kita, dan berkuasa penuh atas tanah yang kita cintai ini. Abraham Lincoln pernah mengatakan, ”Janganlah bertanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tetapi bertanyalah apa yang telah engkau berikan untuk negara.” Inilah sikap mental yang harus kita bangun untuk mewujudkan masa depan Indonesia sebagai negara yang kuat, adil, dan makmur. Akhir kata, sebagai bagian dari bangsa Indonesia mari kita buat Indonesia sebagai macan asia yang dapat mengaum kembali di muka dunia!

2 comments :

  1. Nice story! sebuah pemikiran yang bagus bagiku. Yakinlah masih banyak yang memiliki pemikiran yang sama dg Anda! Jadi langkah awal sebelum bertindak, mari kita berdoa mendoakan Indonesia agar semua diberi kekuatan dan keberanian bertindak yang benar dan bermanfaat.

    ReplyDelete