Saturday, November 29, 2014

MASA KEEMASAN INDONESIA?!

Masa keemasan Indonesia?!Hem.. kapan ya?! Saya akan bertanya balik, dalam hal apa? Seni dan budaya kah? Ekonomi kah? Teknologi kah? Olahraga kah? Masih banyak bidang lainnya bukan?! Tentu banyak bidang yang ada dalam kehidupan kita yang perlu mendapat apresiasi dan mempunyai masa keemasan yang berbeda (yang tentunya tidak semua bidang saya ketahui dan mungkin belum semua bidang pernah berada dalam masa keemasannya). Saya sebagai seorang Warga Negara Indonesia sendiri merasa Indonesia sebagai salah satu negara yang berdaulat di dunia belum benar-benar mencapai masa keemasannya. Mengapa saya merasa demikian?! Mungkin karena masih saya lihat masih ada sendi-sendi kehidupan yang belum tersentuh oleh pemerintah, masih ada rakyat yang belum makmur dan mungkin karena pikiran saya yang menilai bahwa masa keemasan Indonesia adalah dimana saat negara Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia. Entahlah tapi itulah yang saya rasakan, Indonesia belum benar-benar berada di masa keemasan. Emas. Sesuatu hal yang mahal. Benar begitu bukan?! Kenyataannya, emas sendiri cenderung semakin mahal harganya. Ada baiknya bila masa keemasan itu bisa lebih sedikit saya syukuri dengan mendefinisikannya sebagai suatu jerih payah anak-anak manusia yang berhasil mendunia. Maka bila saya menerapkan hal itu dalam pikiran saya sekarang, jejak-jejak rekaman inilah yang saya sanggup torehkan sebagai masa keemasan Indonesia. 1. Indonesia Merdeka Tahun 1945 Inilah masa keemasan pertama Indonesia yang terekam dalam ingatan saya semasa saya menimba ilmu di sekolah. Mengapa?!Karena kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah suatu hal yang cuma-cuma, bukan pemberian, apalagi hadiah sayembara. Kemerdekaannya merupakan jerih payah pendahulu kita merebut kebebasan berdiri di atas kaki sendiri. Perjuangan yang tak sebentar namun buahnya dapat dinikmati anak cucu generasi penerus bangsa (termasuk saya). 2. Susi Susanti Berjaya Bulutangkis Indonesia bukankah mendunia saat Susi Susanti memenangkan olimpiade Barcelona tahun 1992?! Inilah sepak terjang yang membuahkan pelita di dunia bulutangkis yang terekam dalam memori saya. Banyak sudah dunia periklanan, pertelevisian, media cetak dan media komunikasi lainnya yang membahas prestasinya. Pelita yang akhirnya semakin menumbuhkan semangat juang atlit-atlit bulutangkis penerusnya yang kini semakin menambah subur pencapaian-pencapaian prestasi Indonesia di dunia bulutangkis. 3. Terbanglah Pesawat Indonesia Alhamdulillah masih teringat jelas dalam ingatan saya akan bagaimana ayah saya memuji Bapak BJ. Habibie, “pintar seperti Pak Habibie gitu, Nak! Selalu dapat nilai 100 di sekolahnya”. Presiden ketiga Republik Indonesia juga seorang yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia adalah BJ. Habibie. Buah pikirnya atas ketekunan menimba ilmunya menghadiahkan Indonesia kemampuan untuk menciptakan pesawat terbangnya sendiri. Hal inilah yang sudah sepantasnya semakin membuat dunia harus mengangguk-anggukkan kepalanya dalam mengakui hebatnya Indonesia, negeri yang telah merdeka setelah dijajah beratus-ratus tahun lamanya. Masa keemasan pada lain bidang tentu tidaklah sedikit. Katakanlah, seperti Vina Panduwinata, Agnes Monica, Anggun, Nini Towok, dan pasti masih banyak lagi lainnya yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dalam dunia seni. Contoh lainnya, dunia politik dan ekonomi, sebut saja salah satunya, mantan menteri keuangan Indonesia pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Sri Mulyani yang mendapat kepercayaan oleh lembaga tingkat internasional untuk memimpin wakil-wakil dunia menjalankan bank dunia. Lagi-lagi, torehan tinta emas orang Indonesia mewakili Indonesia di tingkat internasional. Bukankah sungguh membanggakan sekaligus mendebarkan?! Contoh nyata sebuah keniscayaan dari buah kegigihan berjuang. Namun juga membawa nama baik Indonesia dalam sikap dan setiap keputusannya. Masa keemasan Indonesia lebih tepat disebut bak alunan perjuangan yang ber-estafet¬ dan membutuhkan penerima-penerima lainnya yang meneruskan masa keemasan itu sendiri. Bila tidak ada penerusnya, alunan itu terhenti, dan masa keemasan seperti kenangan yang masanya hanya untuk dikenang. Mencoba lebih memahami dan mengenal Indonesia, seiring dengan menggali potensi diri. Mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah diraih sebagai awal masa emas pertama Indonesia di mata dunia adalah pekerjaan rumah seluruh warga Negara Indonesia. Semoga kita mampu mengisinya, semoga kita mampu menjadi manusia yang bermanfaat, setidak-tidaknya, bermanfaat untuk hidup kita, anugerah Tuhan yang wajib kita syukuri. Perjuangan itu tidak murah pun tidak mudah bukan?! Oleh sebab itulah, mengapa masa keemasan itu mahal karena untuk mempertahankan tetap dalam masa emas, kita perlu terus berjuang. Selamat berjuang!

0 comments :

Post a Comment